Monday, February 11, 2013

Surya Paloh : Misi Nasdem Mencetak Negarawan

Usai terpilih secara aklamasi, Surya Paloh langsung menyusun struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat dan menyiapkan langkah serta strategi untuk memenangkan pemilihan umum. Politisi kawakan ini juga menyatakan akan melakukan konsolidasi ulang pasca mundurnya sejumlah kader.
Ia mentargetkan partainya menang dalam pemilu mendatang. Untuk itu ia akan menggenjot agar pengurus Partai Nasdem dari pusat hingga daerah bekerja keras dan cepat. Berikut penuturan Surya Paloh kepada Mustakim, Yudho Rahardjo dan forografer Kurniawan Mas’ud serta Adri Irianto dari Prioritas yang menemuinya Rabu pekan lalu di kantornya di kawasan Gondangdia Lama, Jakarta Pusat.
Apa langkah utama Anda setelah terpilih sebagai ketua umum?
Saya sedang menyusun formasi kepengurusan tingkat pusat, sebagai formasi baru hasil kongres I.
Dalam menyusun kepengurusan, apa yang jadi pertimbangan utama?
Saya akan berusaha seoptimal mungkin anggota tim yang duduk di formasi bisa saya andalkan untuk membawa misi bersama, khususnya dalam menghadapi pemilu 2014. Pendekatannya adalah kemampuan, profesionalitas, dan fungsionalitas serta kenyamanan dalam tim. Jadi bukan semata-mata pendekatan akomodasi.
Jadi bukan kabinet pelangi ya?
Saya tidak butuh kabinet itu. Untuk itu struktur Partai Nasdem ini struktur yang sangat kompleks. Mini tidak maxi. Mungkin salah satu kepengurusan yang paling sedikit dibanding parpol lain di negeri ini. Hal ini saya lakukan agar bisa efektif dan efisien.
Apa prioritas anda dalam memimpin Partai Nasdem?

Prioritas pertama adalah bagaimana dengan waktu yang sempit Nasdem bisa menjadi pemenang pemilu. Ada 77 dapil secara nasional. Yang harus saya lakukan adalah memastikan Nasdem menang di semua dapil. Sebab tak mungkin partai ini bisa menang jika tidak unggul di tiap dapil.
Bagaimana kesiapannya?
Infrastruktur partai telah disiapkan. Meski baru seumur jagung, infrastruktur Partai Nasdem tidak kalah dengan partai yang sudah puluhan tahun bercokol di negeri ini. Namun infrastruktur saja tidak cukup. Ada persyaratan lain yang harus dimiliki, yaitu faktor ketokohan. Untuk itu di tiap dapil kita memiliki tokoh.
Selain itu?
Berupaya mendapatkan opini positif dari publik. Infrastruktur, ketokohan dan opini merupakan bagian yang mengikat dalam satu rangkuman. Dan ketiga hal itu harus leading.
Jadi tidak hanya bergantung pada penggaet suara (vote gathering)?
Tidak. Kita membutuhkan vote gathering. Tetapi kalau tidak ditopang infrastuktur yang kuat dan anggota yang aktif bekerja, partai akan terjebak pada klaim semata. Partai ini harus merasakan denyut nadi dan getaran yang ada di hati masyarakat, tidak hanya berhenti pada elit partai. Kalau hanya elitnya saja berarti ini partai pengurus. Dan nantinya dia akan kalah, karena tidak akan mendapatkan apa-apa di TPS. Mimpi buruk seperti ini yang harus diantisipasi, tidak boleh terjadi di Nasdem.
Untuk memastikan mesin partai bekerja apa langkah yang akan dilakukan?
Memantapkan jajaran kepengurusan. Sebagai partai baru, Nasdem harus terbuka untuk menerima berbagai macam pikiran, saran dan kritik. Selain itu partai ini juga harus bisa menerima dukungan dan keinginan dari berbagai pihak yang ingin bergabung. Di bawah kepemimpinan saya, konsolidasi yang dilakukan partai ini harus terbuka.
Apa strategi Partai Nasdem untuk berkompetisi dengan partai lama?
Pikiran, gagasan dan konsepsi tidak boleh sama dengan mereka. Bukan mencari asal tidak sama. Tetapi berupaya untuk membuat yang lebih baik dari yang baik.
Determinasinya bagaimana?
Saya ingin mengajarkan dan mensosialisasikan budaya malu berbuat hal yang tidak patut. Partai ini harus mulai memperkenalkan budaya malu, asas kepatutan, kepantasan sebagai bagian dari penghormatan atas ideologi partai. Bukan karena pendekatan pragmatisme dan transaksional. Kalau itu yang dilakukan tidak selamat ini partai.
Artinya, Nasdem akan diarahkan menjadi partai alternatif?

Moralitas kita ingin berbeda, gaya mengorganisir partai kita juga ingin berbeda. Visi misi kita juga beda, program beda. Misalnya kita sudah memikirkan bagaimana reamendemen kembali UUD 1945.
Survei mengatakan, elektabilitas partai ini tinggi?

Saya bersyukur untuk itu. Itulah mengapa sejak awal kita menginginkan agar DPR mematok parliamentary Threshold (PT) setinggi-tingginya. Kita berharap 10% atau minimal 5%. Namun parlemen hanya mematok PT 3,5%. Padahal sebagai partai baru seharusnya kami berharap PT itu rendah, bahkan jika perlu ditiadakan. Tetapi demi kepentingan yang lebih besar dalam upaya penyederhanaan partai hal itu tidak kita lakukan.
Bagaimana tanggapan anda terkait banyaknya tokoh yang bergabung ke Nasdem?

Tentu harus kita syukuri. Sebab itu artinya sebagai partai baru, Nasdem bisa diterima oleh masyarakat. Saya berharap para politisi yang bergabung di Partai Nasdem tidak hanya menjadi politisi namun juga menjadi negarawan. Sebab negeri ini inflasi politisi tetapi minus negarawan. Dan salah satu misi Nasdem adalah mencetak negarawan.
Apakah sudah ada komunikasi dengan partai yang tak lolos verifikasi?
Semua adalah kawan, semua adalah sahabat. Pintu Nasdem terbuka sepanjang mereka datang dengan niat baik guna membantu perjalanan partai ini ke depan.
Menurut Anda, siapa rival terberat dalam pemilu tahun depan?
Ya semua. Semua itu pasti berat. Karena logikanya sembilan merupakan partai lama dan satu partai baru. Partai yang lama ini semuanya berat.
Tanggapan anda terkait komentar sejumlah kalangan yang menyatakan Partai Nasdem akan menjadi kuda hitam dalam pemilu 2014?

Saya dalam posisi menerima, baik yang mengecilkan atau membesarkan partai di bawah kepemimpinan saya. Terus terang saya tidak menjadikan ini sebagai acuan prioritas. Prioritas saya adalah bagaimana membawa partai ini dari hari ke hari mendapatkan empati publik dan membuahkan hasil positif pada pemilu tahun depan. Kita boleh bicara apa saja. Tetapi ketika tidak dipilih masyarakat, partai ini tidak ada artinya. Kita bisa order lembaga survey manapun. Kita juga bisa meminta agar lembaga survei memberi catatan khusus. Tidak ada yang bisa menggaransi hal itu tidak terjadi. Parameter Nasdem adalah melihat sejauh mana denyut nadi perasaan yang ada di hati masyarakat terkait penerimaan mereka terhadap Nasdem.
Sejumlah parpol sudah mendeklarasikan calon presidennya. Bagimana dengan Nasdem?
Berulang kali saya katakan, partai ini partai baru yang mengedepankan nilai. Proses pendidikan politik harus dijalankan oleh partai ini. Nasdem tahu diri. Bagaimana mau cawe-cawe (ikut-ikutan) mengusung capres kalau pemilu legislatifnya belum selesai. Iya kalau menang, bagaimana kalau kalah. Jadi pada pemilu yang akan datang, sepanjang kepemimpinan saya, Nasdem akan mengusulkan capres jika menang pemilu, atau setidaknya masuk tiga besar.
Apa harapan anda terhadap Nasdem ke depan?
Saya berharap keberadaan saya dalam memimpin partai ini bisa menjadi catatan tersendiri bagi parpol-parpol di negeri ini. Pesannya yakni ada partai baru dengan semangat dan tekad baru serta mampu memberi referensi baru.
make cash

No comments:

Post a Comment